Berani Gagal atau Tidak Pernah Gagal

Berani gagal sering kita lekatkan pada orang-orang yang pantang menyerah mengejar cita-citanya. Gagal adalah hal yang biasa. Gagal adalah petunjuk pasti bahwa kita semakin dekat dengan cita-cita, sukses, atau impian.

Bukan berapa kali Anda sukses, bukan berpa kali Anda gagal, tetapi yang terpenting adalah berapa kali Anda bangkit dari kegagalan. Setiap kita bangkit dari satu kegagalan maka diri kita bertambah kuat, bertambah matang, semakin dewasa.

Jadi, apa yang perlu ditakutkan dari kegagalan?

Tidak ada!

Berani gagal… berani gagal… hasilnya…sukses!

Saya sendiri bukan tipe orang yang berani gagal. Lalu mengapa saya menyarankan agar orang berani gagal?

Saya merintis APIQ sejak tahun 2000-an, tahun milenium. Saya banyak memberi nama produk-produk APIQ dengan nama milenium: onde milenium, kartu milenium, dadu milenium, kubus milenium, dan lain-lain.

Tapi sampai sekarang, tahun 2009, apakah APIQ sudah sukses?
Pasti APIQ banyak mengalami kegagalan?
Pasti saya termasuk orang yang berani gagal!

Tidak. Saya tidak termasuk orang yang berani gagal. Tapi saya termasuk orang yang tidak pernah gagal. Jadi saya adalah tipe kedua: tidak pernah gagal.

Sesuai judul tulisan ini, saya menyarankan kepada Anda untuk memilih menjadi orang yang “berani gagal” atau “orang yang tak pernah gagal”.

Mengapa saya tidak pernah gagal?

Saya selalu menilai setiap kejadian adalah kejadian yang wajar untuk mencapai kematangan. Tidak pernah ada kejadian kegagalan. Setiap kejadian adalah tahapan untuk lebih dekat kepada cita-cita mulia.

Semoga sukses selalu untuk Anda!

Salam hangat…
(angger; agus Nggermanto: Pendiri APIQ)

Silakan kunjungi juga:
http://apiqquantum.wordpress.com
http://apiq.blogdetik.com

4 responses to “Berani Gagal atau Tidak Pernah Gagal

  1. Gagal dapat menjadi bumbu yang sedap untuk mencapai keberhasilan…..

  2. hmmmm…
    selamat menikmati…!

  3. Setuju, dengan demikian sukses tidak selalu identik dengan keberhasilan.

    Jalan menuju kesuksesan dah pasti membutuhkan proses yang melewati banyak rintangan, bahkan mungkin kegagalan demi kegagalan.

    Bagaimana kita menyikapi proses menuju keberhasilan itulah hakikat sebuah kesuksesan.

    Apakah kita dah sukses menjaga NIAT kita?
    Apakah kita dah sukses menjada KESABARAN kita?
    Apakah kita dah sukses agar tetap berada pada jalur yang di RIDHAI-NYA?

    Apakah kita dah sukses ……. dst.

    Akhirnya …., jadikanlah setiap langkah untuk mencapai kesuksesan sebagai satu kenikmatan duniawi yang akan membawa kita kepada kenikmatan yang kekal, KENIKMATAN AKHIRAT.

    Salam SUKSES.

Tinggalkan Balasan ke Syahrul Batalkan balasan